Konnichiwa! Terima kasih banyak sudah berbagi insight yang sangat berharga ini! Jangan khawatir soal sumbernya; yang penting adalah kita mendapatkan ilmu kitsuke yang bermanfaat dari sini! π€©
Tutorial ini sangat bagus karena memperlihatkan bahwa mengenakan kimono bukan hanya sekadar memakai baju, tetapi ada langkah-langkah detail yang harus diikuti untuk mendapatkan bentuk yang indah—terutama bentuk tubuh yang ideal (silinder/tabung).
Mari kita bedah langkah-langkah utama dari gambar yang Anda bagikan ini, yang bisa menjadi panduan praktis bagi kitsuke enthusiast lainnya!
π§± Langkah 1: Menciptakan Bentuk Tubuh Ideal (Padding)
Fungsi Padding: Ini adalah kunci rahasia kitsuke yang rapi! Padding (bantalan) berfungsi untuk membantu kita membuat bentuk tubuh silinder (tabung).
Dalam kitsuke Jepang, tubuh berbentuk tabung dianggap ideal. Padding diletakkan di area lekukan, terutama di pinggang dan pinggul, untuk menghilangkan cekungan alami tubuh, sehingga kimono dapat jatuh dengan mulus tanpa lipatan atau kerutan yang tidak perlu.
π Langkah 2: Pondasi Dasar (Juban dan Datejime)
Setelah padding terpasang, langkah selanjutnya adalah:
Juban: Mengenakan juban (pakaian dalam kimono). Ini adalah lapisan yang melindungi kimono dari keringat dan minyak tubuh. (Ini adalah komono yang sering Anda sebutkan belum Anda miliki! Penting banget, lho!)
Datejime: Ikat juban dengan datejime (ikat pinggang lebar) di bagian pinggang untuk memastikan juban tetap rapi dan tidak bergerak.
![]() |
| Padding. It is a tool for helping us making tubular shape body. |
![]() |
| Wearing juban and datejime. |
π Langkah 3: Mengenakan Kimono dan Membuat Ohashori
Ini adalah inti dari kitsuke! Setelah juban, barulah kimono dikenakan. Langkah ini melibatkan proses melipat dan mengatur kelebihan kain di pinggang untuk menciptakan:
Ohashori: Lipatan rapi di pinggang yang menunjukkan bahwa kimono telah diatur panjangnya dengan benar. (Tips: Jika ohashori tidak rapi, coba kencangkan koshihimo pertama dan ratakan lipatan dengan sabar!)
Eri (Kerahan): Memastikan kerahan depan dan belakang memiliki celah yang tepat di tengkuk.
π Langkah 4: Mengikat Obi (Otaiko Knot)
Kimono diikat dengan obi (biasanya Nagoya obi atau Fukuro obi untuk kitsuke formal/semi-formal).
Tutorial ini secara spesifik menunjukkan cara mengikat simpul Otaiko (simpul taiko atau drum) yang merupakan simpul paling umum dan formal.
Mengikat Otaiko melibatkan penggunaan Makura (bantalan obi), Obiita (papan obi), dan obi itu sendiri.
![]() |
| Wearing kimono and tying otaiko knot. |
π§΅ Langkah 5: Finishing Touch (Obijime dan Obiage)
[Image: tutorial005.jpg showing obiage and obijime tying]
Setelah obi selesai diikat dan makura tersembunyi, saatnya memasang aksesoris pelengkap:
Obiage: Kain yang membungkus makura dan sedikit menyembul di atas obi. (Ini adalah item yang sering Anda ganti dengan syal! π )
Obijime: Tali dekoratif yang diikat melingkari bagian tengah obi, berfungsi untuk menahan simpul obi (terutama otaiko).
![]() |
| Tying obiage and obijime |
π Jangan Lupakan Pondasi Kitsuke!
Tutorial ini adalah pengingat yang fantastis bahwa komono (aksesoris kecil) sama pentingnya dengan kimono itu sendiri, terutama:
Pentingnya Juban: Seperti pengalaman Anda sebelumnya, Anda belum punya juban. Juban adalah lapisan esensial untuk kenyamanan dan kebersihan kimono!
Padding: Jika Anda ingin kitsuke Anda serapi model di tutorial ini (terutama saat berfoto dengan tsukesage!), padding adalah alat yang tidak boleh dilewatkan.
Ingin kitsuke serapi di tutorial ini? Himeji Kimono menyediakan full set komono, termasuk juban, padding, obiage, dan obijime yang akan membantu Anda menciptakan look silinder sempurna!
Yuk, segera lengkapi komono Anda agar kitsuke Anda selalu flawless! Apakah Anda ingin mencoba kitsuke dengan full padding dan juban yang benar untuk acara berikutnya?







Comments
Post a Comment