Minna-san! Petualangan kimono ISoTK terus berlanjut!
Setelah melintasi Yogyakarta (Stasiun Zero), Depok (Stasiun 1), dan Surabaya (Stasiun 2), kini giliran Bandung, Jawa Barat yang menjadi tuan rumah. Peserta ketiga kita adalah Rinei, seorang kitsuke enthusiast yang luar biasa!
π§΅ Semangat DIY dan Kanzashi Rinei!
Rinei bukan sekadar pemakai kimono, ia adalah seorang pembuat kanzashi dan crafter (perajin) yang sangat terampil!
Kitsuke Rinei didominasi oleh item DIY (buatan sendiri), sebuah cerminan sempurna dari semangat kreativitas dalam komunitas kimono Indonesia. Ia bahkan membuat dua ensemble yang menakjubkan dengan kimono ISoTK:
Gaya Klasik: Dipadukan dengan Nagoya Obi
Gaya Modern/Akademis: Dipadukan dengan Navy Hakama
*(Anda bisa melihat album lengkapnya dan mendukung perjalanan kimono kami di [link to Rinei's full album] dan [link to ISoTK page]!) *
Berikut adalah beberapa foto dari kitsuke luar biasa Rinei di tengah ikon-ikon sejarah Bandung:
π️ Kitsuke Melintasi Sejarah Bandung: Heritage Photo Tour
Rinei membawa kimono ISoTK dalam perjalanan yang kaya akan sejarah di jantung kota Bandung, menjadikannya sebuah kitsuke yang bercerita:
Villa Isola / Bumi Siliwangi:
Lokasi: Rinei berpose di depan bangunan art deco ikonik ini.
Fakta: Bangunan ini selesai tahun 1933, dirancang oleh arsitek Belanda Wolff Schoemaker untuk raksasa media Willem Berretty. Setelah sempat menjadi hotel, kini bangunan megah ini menjadi kantor pusat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Gedung Sate:
Lokasi: Berlatar belakang Gedung Sate yang legendaris.
Fakta: Ini adalah pusat aktivitas Pemerintah Gubernur Jawa Barat. Dinamakan "Gedung Sate" karena ornamen di puncaknya memang menyerupai bentuk sate—makanan tradisional Indonesia yang mirip yakitori di Jepang!
Tapal Batas Bandung 0 KM:
Lokasi: Rinei berdiri di Jalan Asia Afrika, menandai jantung kota Bandung!
Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA):
Lokasi: Di gerbang masuk menuju museum bersejarah ini.
Fakta: Museum ini wajib dikunjungi. Konferensi Asia-Afrika (KAA) dilaksanakan di sini pada 18-24 April 1955, menjadi momen penting perdamaian dunia.
Di Dalam Museum KAA:
Rinei berfoto di samping dokumen sejarah tentang lambang negara kita, Garuda Pancasila, dari awal pembentukannya.
Juga di samping diorama yang menampilkan Soekarno (Presiden RI saat itu) dan para delegasi negara lain.
Ruang Pleno KAA: Rinei mengungkapkan rasa bangganya mengetahui Bandung pernah menjadi tuan rumah konferensi perdamaian tingkat dunia di ruangan ini.
Gong Perdamaian Asia Afrika:
Penutup: Kitsuke Rinei berakhir di depan Gong Perdamaian. Setiap tahun, pada tanggal 18 April selalu ada peringatan KAA yang meriah di sini!
| Tapal batas Bandung 0 km terletak di jalan Asia Africa. Saya sekarang ada di jantung kota Bandung ^^. |
Kayak gini nih dalamnya museum. Di belakang saya banyak dokumen yang isinya tentang sejarah lambang Indonesia: Garuda Pancasila dari awal-awal dibentuknya. |
| Diorama di gedung KAA. Di belakang saya adalah diorama Soekarno, Presiden Indonesia saat itu dan delegasi dari beberapa negara. |
| Terakhir: Gong Perdamaian Asia Afrika. Tiap tahun pada tanggal 18 April selalu ada peringatan KAA yang diisi oleh banyak acara. Moga-moga kita bisa ketemu di sana ^^. |
π Recap Perjalanan ISoTK Sejauh Ini
Cari tahu bagaimana sisterhood dan proyek kimono keliling ini dimulai!
Mulailah dari awal, kitsuke pertama di Yogyakarta!
Kitsuke Novi-chan yang impeccable berkat bantuan teman native Jepang.
Kitsuke Aulia yang menjadikan kimono sebagai solusi fashion darurat dari lolita!
#rentalkimono #kimonojogja #kitsuke #kimono #sewakimono #sewakimonojogja #kimonoday #ISoTK #TravelingKimono #Bandung #Rinei #Hakama #DIY #Kanzashi #MuseumKAA #GedungSate
Comments
Post a Comment